Senin, 30 Desember 2013
HOME INDUSTRI DI DESA X-TEKUK, KARANGGAYAR, DEMAK
kerupuk digoreng pakai minyak itu sudah sudah biasa. Tapi, apa jadinya jika makanan ringan itu digoreng menggunakan wedi (pasir-Red)? Bisa dibayangkan, tentu baik rasa, bentuk maupun warnanya agak berbeda dibandingkan kerupuk lainnya.
Seperti yang terjadi di Dukuh Kalitekuk, Kelurahan Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak. Di tempat ini banyak sekali dijumpai warga yang memproduksi kerupuk pasir ini secara home industry.
Konon masyarakat Kota Wali menyebut kerupuk ini dengan kerupuk tayamum. Sedang istilah tayamum itu sendiri berarti cara berwudlu orang muslim tanpa menggunakan air. Mereka berwudlu hanya menggunakan media debu dan pasir karena situasi memang darurat.
Menurut penuturan warga, konon pada 1970-an di pedukuhan Kalitekuk, Desa Ngaluran ada gadis yang dipersunting pemuda asal Kabupaten Batang. Keduanya memulai usaha kecil-kecilan membuat kerupuk dari bahan tepung tapioka dan digoreng dengan pasir.
Alat-alat yang diperlukan mencetak kerupuk ini cukup sederhana. Antara lain, cetakan klenthung dari pelat besi, pisau tipis, dandang, penggorengan, sutil, dan pasir. Peralatan itu semua dikerjakan dengan menggunakan tenaga manual.
Untuk pengadaan pasir, warga Kalitekuk biasanya beli dalam bentuk blek-blekan di Kota Kudus. Satu blek pasir (isi 20 kg) dibeli seharga Rp 2.000. Padahal, pasir itu maksimal digunakan menggoreng selama 15-20 hari saja. Setelah itu ganti pasir yang baru lagi.
Penggorengan kerupuk pasir ini biasanya sesuai waktu. Dalam waktu sehari bisa 2-3 kali penggorengan. Yaitu antara pukul 05.00-10.00, lalu pukul 13.00-16.00, dan terkadang dilakukan pada malam hari.
Agar rasa kerupuk pasir makin nikmat dan lezat, maka warga menyarankan sebaiknya sebelum kerupuk digoreng ditambahkan bumbu. ”Bila perlu sebelum digoreng dicuci dulu dengan air kelapa muda. Ini biar rasanya enak dan gurih.”
Kerupuk pasir itu diambil beberapa bakul untuk dipasarkan ke dalam Kota Demak, Babalan (Kudus), dan Magelang. Bahkan sampai ke Kalimantan, Sumatera dan Surabaya segala. Sedang harga kerupuk pasir ini bervariasi, 1 bal Rp 40.000. Namun jika dibawa ke luar Jawa bisa laku terjual Rp 100.000/bal. Namun harga per kilo krupuk pasir ini rata-rata Rp 4.500.
Dengan usaha itu, tak jarang warga Dukuh Kalitekuk, Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar mampu membangun rumah, pergi haji, bahkan mampu menyekolahkan anak-anaknya.
Senin, 25 November 2013
KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA NGALURAN
Salam sehat dan salam sejahtera untuk kita semua.........
Saya sri wahyuni mahasiswa akademi kebidanan kabupaten kudus ingin berbagi pada semuanya mengenai informasi kesehatan di Desa Ngaluran dukuh x-tekuk kecamatan karangganyar kab. Demak.
Kesehatan adalah hal yang penting untuk diri kita dan wajib untuk di jaga. Jika kondisi pada tubuh kita sedang melemah pasti akan lebih mudah terkena penyakit apalagi di saat cuaca musim yang tidak menentu seperti sekarang ini. Tentu kita patut untuk menjaga tubuh kita dan menjAaga stamina kita agar tetap fit.
Disini saya akan mencoba membicarakan tentang keadaan di desa x-tekuk, yang berkenaan dengan tingkat pendidikan yang ada di desa, jumlah tenaga kesehatan yang ada di desa, tugas bidan desa , kondisi umum desa, kondisi kesehatan masyarakat secara umum.
Dalam hal pendidikan Ds.,ngaluran terdapat 4 playgoop,2 2 teka, 4 SD, MTS, MA. Sedangkan jumlah kesehatannya sendiri ada 4 bidan, dan 5 perawat. Didesa yang beretugas sebagai bidan desa ada dua, yaitu bu. Dewi dan bu. Ayu. Bu. Dewi bertugas di desa ngaluran selain berdinas dirumah beliau juga bertugas di puskesmas kedongwaru, rumah bu dewi berada dipojok desa. Jarak rumah bu dewi dengan perkampungan kira-kira 100, sedangkan jarak dari kota kira-kira 10 km. Bu ayu sendiri bertugas di dukuh X-tekuk selain bertugas di desa jugak bertugas di puskesmas yang sama dengan bu dewi, rumah bersalin bu ayu ada di tengah-tengah desa kira-kira kalau dari rumah saya ada 500 m.
Pada umumnya desa ngaluran termasuk desa yang kumuh, kenapa kok bisa demikian , karena masih banyak sampah yang menumpuk serata banyanya pabrik pembuat krupuk dan ternak kambing, banyak yan bekerja di pasar, menjadi buruh pabrik, dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. masyarakat pada umumnya banyak yang belum sadar akan pentingnya menja kesehatan, mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang cara hidup sehat dan menjaga lingkungan dengan baik.sampai banyak yang terserang penyakit demam berdarah dan diare.
Tugas seorang bidan di suatu desa adalah sebagai berikut:
1)Melaksanakan kegiatan di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan,
2)Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya (Depkes RI, 2002)
Wewenang Bidan di Desa
Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) Nomor 572/Menkes/ RI/1996 menjelaskan bahwa bidan di dalam menjalankan prakteknya, berwenang untuk memberikan pelayanan KIA, Wewenang bidan yang bekerja di desa sama dengan wewenang yang diberikan kepada bidan lainnya. Hal ini diatur dengan peraturan Menteri Kesehatan (Depkes RI, 1997). Wewenang tersebut adalah sebagai berikut :
o Wewenang umum
Kewenangan yang diberikan untuk melaksanakan tugas yang dapat dipertanggungjawabkan secara mandiri.
o Wewenang khusus
Wewenang khusus adakah untuk melaksanakan kegiatan yang memerlukan pengawasan dokter. Tanggung jawab pelaksanaannya berada pada dokter yang diberikan wewenang tersebut.
o Wewenang pada keadaan darurat
Bidan diberi wewenang melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan penderita atas tanggung jawabnya sebagai insan profesi. Segera setelah melakukan tindakan darurat tersebut, bidan diwajibkan membuat laporan ke Puskesmas di wilayah kerjanya.
o Wewenang tambahan
Bidan dapat diberi wewenang tambahan oleh atasannya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya, sesuai dengan program pemerintah pendidikan dan pelatihan yang diterimanya.
Setiap bulan di desa di adakan posyandu untuk balita dan lansia, posyandu itu diadakan setiap tanggal 20 dan terbagi oleh 6 pos di desa ngaluran ada 3 dan dukuh X-tekuk ada 3 setiap pos ada satu bidan dan 5 kader, di setiap pos ada 5 meja di antaranya: pendaftaran, penimbangan , penyuluhan, imunisasi, dan BKB. Kegiatan di posyandu adalah imunisasi, CHBNC dan yang lainnya. ada juga JEMANTIK yaitui juru pemantau jentik, yang di harapkan bisa meminimaliskan perkembangbiakan jentik di desa ada senam ibu hamil yang di laksanakan sebulan sekali. angka kematian bayi sendiri menurun dalam tahun 2013 ini hanya 2 , sedangkan bagi angka kematian ibu hampir tidak ada dan di harapkan tidak akan terjadi.program yang baru-baru ini sedang di jalan kan oleh bidan di seda saya yaitu, lomba untuk balita,
kegiatan Posyandu
Terdapat berbagai jenis kegiatan yang dilakukan pada Posyandu antara lain meliputi 5 kegiatan posyandu dan 7 kegiatan posyandu (sapta krida posyandu):
Lima kegiatan posyandu antara lain :
Kesehatan ibu anak,
Keluarga berencana,
Imunisasi,
Peningkatan gizi,
Penanggulangan diare;
Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida posyandu) meliputi:
Kesehatan ibu anak,
Keluarga berencana,
Imunisasi,
Peningkatan gizi,
Penanggulangan diare,
Sanitasi dasar,
Penyediaan obat esensial;
Pentingnya Posyandu
Sedangkan laporan-laporan yang harus di buat oleh seorang bidan antara lain: SKIA, imunisasi, KB , remaja,.dan semua itu di laporka di DTK (deteksi tumbuh kembang), kesehatan reproduksi remaja, PWSKIA(pemantauan wilayah setempat untuk kesehatan ibu dan anak).
Salam sehat dan salam sejahtera untuk kita semua.........
Saya sri wahyuni mahasiswa akademi kebidanan kabupaten kudus ingin berbagi pada semuanya mengenai informasi kesehatan di Desa Ngaluran dukuh x-tekuk kecamatan karangganyar kab. Demak.
Kesehatan adalah hal yang penting untuk diri kita dan wajib untuk di jaga. Jika kondisi pada tubuh kita sedang melemah pasti akan lebih mudah terkena penyakit apalagi di saat cuaca musim yang tidak menentu seperti sekarang ini. Tentu kita patut untuk menjaga tubuh kita dan menjAaga stamina kita agar tetap fit.
Disini saya akan mencoba membicarakan tentang keadaan di desa x-tekuk, yang berkenaan dengan tingkat pendidikan yang ada di desa, jumlah tenaga kesehatan yang ada di desa, tugas bidan desa , kondisi umum desa, kondisi kesehatan masyarakat secara umum.
Dalam hal pendidikan Ds.,ngaluran terdapat 4 playgoop,2 2 teka, 4 SD, MTS, MA. Sedangkan jumlah kesehatannya sendiri ada 4 bidan, dan 5 perawat. Didesa yang beretugas sebagai bidan desa ada dua, yaitu bu. Dewi dan bu. Ayu. Bu. Dewi bertugas di desa ngaluran selain berdinas dirumah beliau juga bertugas di puskesmas kedongwaru, rumah bu dewi berada dipojok desa. Jarak rumah bu dewi dengan perkampungan kira-kira 100, sedangkan jarak dari kota kira-kira 10 km. Bu ayu sendiri bertugas di dukuh X-tekuk selain bertugas di desa jugak bertugas di puskesmas yang sama dengan bu dewi, rumah bersalin bu ayu ada di tengah-tengah desa kira-kira kalau dari rumah saya ada 500 m.
Pada umumnya desa ngaluran termasuk desa yang kumuh, kenapa kok bisa demikian , karena masih banyak sampah yang menumpuk serata banyanya pabrik pembuat krupuk dan ternak kambing, banyak yan bekerja di pasar, menjadi buruh pabrik, dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. masyarakat pada umumnya banyak yang belum sadar akan pentingnya menja kesehatan, mungkin karena kurangnya pengetahuan tentang cara hidup sehat dan menjaga lingkungan dengan baik.sampai banyak yang terserang penyakit demam berdarah dan diare.
Tugas seorang bidan di suatu desa adalah sebagai berikut:
1)Melaksanakan kegiatan di desa wilayah kerjanya berdasarkan urutan prioritas masalah kesehatan yang dihadapi, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dan diberikan,
2)Menggerakkan dan membina masyarakat desa di wilayah kerjanya (Depkes RI, 2002)
Wewenang Bidan di Desa
Peraturan Menteri Kesehatan RI (Permenkes) Nomor 572/Menkes/ RI/1996 menjelaskan bahwa bidan di dalam menjalankan prakteknya, berwenang untuk memberikan pelayanan KIA, Wewenang bidan yang bekerja di desa sama dengan wewenang yang diberikan kepada bidan lainnya. Hal ini diatur dengan peraturan Menteri Kesehatan (Depkes RI, 1997). Wewenang tersebut adalah sebagai berikut :
o Wewenang umum
Kewenangan yang diberikan untuk melaksanakan tugas yang dapat dipertanggungjawabkan secara mandiri.
o Wewenang khusus
Wewenang khusus adakah untuk melaksanakan kegiatan yang memerlukan pengawasan dokter. Tanggung jawab pelaksanaannya berada pada dokter yang diberikan wewenang tersebut.
o Wewenang pada keadaan darurat
Bidan diberi wewenang melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan penderita atas tanggung jawabnya sebagai insan profesi. Segera setelah melakukan tindakan darurat tersebut, bidan diwajibkan membuat laporan ke Puskesmas di wilayah kerjanya.
o Wewenang tambahan
Bidan dapat diberi wewenang tambahan oleh atasannya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat lainnya, sesuai dengan program pemerintah pendidikan dan pelatihan yang diterimanya.
Setiap bulan di desa di adakan posyandu untuk balita dan lansia, posyandu itu diadakan setiap tanggal 20 dan terbagi oleh 6 pos di desa ngaluran ada 3 dan dukuh X-tekuk ada 3 setiap pos ada satu bidan dan 5 kader, di setiap pos ada 5 meja di antaranya: pendaftaran, penimbangan , penyuluhan, imunisasi, dan BKB. Kegiatan di posyandu adalah imunisasi, CHBNC dan yang lainnya. ada juga JEMANTIK yaitui juru pemantau jentik, yang di harapkan bisa meminimaliskan perkembangbiakan jentik di desa ada senam ibu hamil yang di laksanakan sebulan sekali. angka kematian bayi sendiri menurun dalam tahun 2013 ini hanya 2 , sedangkan bagi angka kematian ibu hampir tidak ada dan di harapkan tidak akan terjadi.program yang baru-baru ini sedang di jalan kan oleh bidan di seda saya yaitu, lomba untuk balita,
kegiatan Posyandu
Terdapat berbagai jenis kegiatan yang dilakukan pada Posyandu antara lain meliputi 5 kegiatan posyandu dan 7 kegiatan posyandu (sapta krida posyandu):
Lima kegiatan posyandu antara lain :
Kesehatan ibu anak,
Keluarga berencana,
Imunisasi,
Peningkatan gizi,
Penanggulangan diare;
Tujuh kegiatan Posyandu (sapta krida posyandu) meliputi:
Kesehatan ibu anak,
Keluarga berencana,
Imunisasi,
Peningkatan gizi,
Penanggulangan diare,
Sanitasi dasar,
Penyediaan obat esensial;
Pentingnya Posyandu
Sedangkan laporan-laporan yang harus di buat oleh seorang bidan antara lain: SKIA, imunisasi, KB , remaja,.dan semua itu di laporka di DTK (deteksi tumbuh kembang), kesehatan reproduksi remaja, PWSKIA(pemantauan wilayah setempat untuk kesehatan ibu dan anak).
Langganan:
Postingan (Atom)